Rabu, 08 Mei 2024 | 00:22
NEWS

Penyerangan Polsek Ciracas, Mantan Wakil KSAD: Tidak Fair Dong Bila Hanya TNI yang Disalahkan

Penyerangan Polsek Ciracas, Mantan Wakil KSAD: Tidak Fair <i>Dong</i> Bila Hanya TNI yang Disalahkan
Penyerangan Mapolsek Ciracas (Sindonews.com)

ASKARA - Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri berkomentar terkait peristiwa penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dinihari (29/8) lalu. 

Menurut Ketum Pimpinan Pusat Purnawirawan TNI AD ini, kejadian yang menimpa Prada MI dengan penyerangan Polsek Ciracas saling berhubungan. Namun, hingga saat ini belum terungkap penyebabnya.

"Kalau melihat kasus ini dari penjelasan di media, menurut Pangdam Jaya, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan menginformasikan ke teman-temannya dikeroyok preman. Bukan oleh polisi loh ya," ujar Kiki dalam kanal Hersubeno yang diunggah, Selasa (1/9).

Dikatakan Mantan Wakil KSAD itu, ada tanda tanya besar antara Prada MI yang mengalami kecelakaan tunggal atau dikeroyok preman dengan penyerangan Polsek Ciracas. Menurut Kiki, pasti ada hubungannya cuma ini yang belum terungkap.

"Karena belum terungkap itu makanya saya belum bisa bicara banyak tentang hal ini," ujar Alumnus Akademi Militer 1971 itu. 

Kiki menambahkan, hal itu perlu diwaspadai semua kelompok masyarakat termasuk oleh pimpinan TNI. Saat ini, banyak pihak menyalahkan TNI terkait kasus penyerangan Polsek Ciracas.

Kiki mengatakan, penyerbuan Polsek Ciracas tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Namun, semua pihak harus melihat masalah ini lebih luas. 

"Tidak fair dong bila hanya TNI yang disalahkan. Makanya harus diungkap kasus ini. Kalau ada hubungannya dengan preman, premanisme harus ditertibkan dong, bukan hanya TNI," cetusnya.

Untuk itu, lanjut Kiki, terlebih dahulu harus dibuka apa yang sebenarnya terjadi. Hal itu menjadi tanda tanya besar dan sampai sekarang belum ada jawabannya. 

Kiki juga menyentil pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bahwa bukan hanya AD yang melakukan penyerbuan di Polsek Ciracas, tetapi tiga angkatan. 

"Saya mendapatkan informasi mereka (para prajurit) berkumpul itu dengan menggunakan gadget. Berarti ada grup itu kan. Ini boleh saja mereka punya grup tetapi seharusnya grup seperti itu harus dalam pembinaan. Jangan dibiarkan berkembang sendiri," ungkapnya. (jpnn)

 

Komentar